Selasa, 29 Juni 2010

Bukankah

BUKANKAH

Bukankah tanpa warna, kita terbelenggu pada
ketidakjelasan yang amat?
Bukankah tanpa rasa, kita terpenjara pada
kehambaran yang mengikat?
Bukankah tanpa batu, kita terpaku pada
Kealpaan yang memikat?
Bukankah tanpa bau, kita terjebak pada
kebingungan yang memuncak?
Bukankah tanpa batas, kita tergelincir pada
hitam yang menggeliat?

Senin, 07 Juni 2010

Kisah Teladan

Kisah Penderita Kusta, Botak, dan Buta
Allah SWT ingin menguji tiga orang Israel yang menderita kusta, botak, dan buta.
Maka Ia mengutus malaikat yang datang kepada si penderita kusta seraya berkata, “ apa yang paling kamu sukai?” si penderita kusta menjawab, “ Warna yang indah dan kulit yang mulus karena orang-orang jijik melihatku,” Malaikat itu menyentuhnya dan ia sembuh seperti sediakala, kulitnyapun menjadi mulus dan elok. Malaikat itu bertanya lagi, “Apa kekayaan yang paling kamu sukai?” Ia menjawab, “Unta,” Maka ia pun diberi seekor unta betina bunting dan malaikat berkata padanya , “ Semoga berkah Allah tercur ah padamu.”

Kemudian malaikat itu pergi menemui orang yang botak seraya berkata, “ Apa yang paling kau inginkan?” Ia berkata,” Rambut (kepala) yang lebat dan sembuh dari penyakit (kebotakan) ini karena orang-orang mengejekku.” Makaikat itu menyentuhnya dan seketika penyakitnya sembuh dan kepalanya ditumbuhi rambut yang lebat dan elok. Malaikat itu bertanya lagi padanya, “Apa kekayaan yang paling kamu sukai?” Ia menjawab, “Sapi,” Maka ia pun diberi seekor sapi betina bunting dan malaikat berkata padanya , “ Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya padamu.”

Kemudian malaikat itu pergi menemui orang yang buta seraya berkata, “ Apa yang paling kau inginkan?” Ia berkata,” Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat sosok manusia.” Makaikat itu menyentuh matanya dan seketika penyakitnya sembuh. Malaikat itu bertanya lagi padanya, “Apa kekayaan yang paling kamu sukai?” Ia menjawab, “ Biri-biri,” Maka ia pun diberi seekor bir-biri betina bunting dan malaikat berkata padanya , “ Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya padamu.”

Setelah itu binatang-binatang bunting itu beranak pinak dan berkembang biak amat banyak sehingga unta, sapi, dan biri-birir milik ketiga orang itu masing-masing banyaknya cukup untuk menyesaki sebuah lembah.

Kemudian malaikat itu datang kembali ke penderita kusta dalam wujud seperti dia dahulu seraya berkata,” Aku jatuh miskin, semua harta kekayaankku raib dalam sebuah perjalanan. Tiada yang mampu mencukupi kebutuhanku kecuali Allah dan setelah itu kamu. Dengan nama Dia yang telah memberikan kepadamu kulit yang mulus dan kekayaan yang melimpah, aku minta kepadamu seekor unta sehingga aku dapat meneruskan perjalananku” Si bekas penderita kusta itu menjawab , “ banyak kewajiban yang harus kupenuhi, (jadi aku tidak bisa memenuhi permintaanmu). Malaikat itu berkata, “ Rasanya aku mengenalmu. Bukankah kamu si penderita kusta yang membbuat jijik banyak orang itu? Bukankah dahulu kamu miskin dan kemudian Allah menganugerahimu (seluruh) kekayaan ini?” Ia menjawab, “ (kamu keliru), kekayaan ini warisan dari buyutku,” Malaikat berkata “ seandainya yang kamu katakan adalah bohonng, biarlah Allah mengembalikanmu seperti semula.”

Kemudian malaikat yang berubah wujud menjadi manusia itu pergi menemui orang yang dahulu berkepala gundul dalam bentuk yang sama dengannya (gundul). Ia mengajukan pertanyaan yang serupa dengan yang diajukannya kepada penderita kusta dan juga mendapat jawaban yang sama. Maka malaikat itu berkata, “ seandainya yang kamu katakana adalah bohonng, biarlah Allah mengembalikanmu seperti semula.”

Setelah itu malaikat menemui orang dahulu buta dalam wujud yang buta dan berkata , “ Aku miskin dan musafir, semua kekayaanku lenyap dalam suatu perjalanan. Tiada yang mampu mencukupi kebutuhanku kecuali Allah dan setelah itu kamu. Aku minta kepadamu seekor biri-biri dengan nama Dia yang telah mengembalikan penglihatanmu. Aku ingin meneruskan perjalananku” orang itu berkata, “ tak ada keraguan lagi. Aku dahulu buta dan Allah telah mengembalikan penglihatanku. Dahulu aku miskin dan Allah telah membuatku kaya, maka ambil sajalah apa yang kamu mau dari kekayaanku. Demi Allah. Aku tidak akan mencegahmu mengambil apapun yang kau mau dari kekayaanku karena Allah, “ malaikat itu menjawab, “ uruslah harta milikmu. Kamu telah diuji Allah dan Allah sayang padamu dan mmurka terhadap dua orang sahabatmu, “

Diambil dari hadits Rasulullah SAW dalam Sahih Bukhari no. 1448. Hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah.

Jumat, 04 Juni 2010

Andai tanganku Banyak

Akhir-akhir ini rasanya banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.Mulai dari tugas kerjaan rumah, tugas pekerjaan, sampai tugas sekolah. numpuk. Hal itu membuat bingung, mana dulu yang harus dikerjakan. Rasanya semua harus selesai serentak. Bagaimana bisa? Tanganku hanya dua. Andai tanganku banyak, kalau bisa sebanyak jari, tentu banyak yang bisa kulakukan dalam waktu yang bersamaan.